Yellow Pencil

Kamis, 16 Agustus 2012

Cara Kunci Folder Menggunakan Software " MY LOCKBOX "

0 komentar

Banyak orang yang pengen tau cara kunci folder baik menggunakan software atau tanpa menggunakan software. Berhubung kunci folder sangat penting apalagi bagi sobat yang mau menyimpan file rahasia maka kali ini saya ingin memberi informasi mengenai cara kunci folder tersebut.Software buat kunci folder yang bisa di dapatkan secara gratis adalah My Lockbox, cara penggunaannya pun mudah. Sobat hanya perlu memasukkan password yang nantinya digunakan untuk membuka folder yang akan di kunci oleh software pengunci folder My Lockbox.Cara instal software My Lockbox sama seperti software lainnya, yang perlu diperhatikan pada saat proses install software yaitu, sobat diminta untuk memasukkan password yang berfungsi untuk mengunci dan membuka folder yang dikunci oleh software My LockboxBeberapa fitur yang terdapat pada software gratis My Lockbox yang diambil dari situs resminya (http://fspro.net/my-lockbox/) dituliskan sebagai berikut:
  • Extremely easy in use.
  • Hotkey to open Control Panel with a simple keystroke.
  • Effective password protection.
  • FAT, FAT32, NTFS volumes are supported.
  • Supports all modern Windows operating systems (XP, Vista, 7) including 64-bit editions.
  • Almost any folder on your computer can be password protected.
  • Prevents you from locking system-critical folders, e.g. C:\Windows.
  • Instant protection - no file scrambling or moving to another place.
  • Trusted processes feature lets backup, antivirus or similar software to backup or scan your protected folder.
  • Protects folders even in Windows safe mode.
  • Skinned user interface.
  • Freeware
Bagi sobat yang ingin kunci folder menggunakan software My Lockbox bisa langsung download melalui link dibawah ini. Download My Lockboxx
x

    Read full post »

    Selasa, 14 Agustus 2012

    Melihat hidden FILE di windows 7

    0 komentar
    Pernahkah kita menjalankan sebuah file yang kita tidak dikenal extensi filenya ? Banyak modus penyebaran virus memanfaatkan extensi file yang sengaja atau tidak sengaja, tidak ditampilkan oleh user dan juga memanfaatkan external drive/removable disk sebagai  Saya sering menjumpai, bahkan terkena virus yang modusnya mengubah file .doc/.docx menjadi .exe dan kemudian virus menghidden file aslinya.  Meskipun Windows 7 sendiri telah dilengkapi beberapa fitur keamanan seperti UAC, Applocker, Windows Defender, Bitlocker dan Bitlocker to go ditambah lagi jika anda menggunakan Antivirus seperti Microsoft Security Essential, masih belum menutup kemungkinankomputer Anda aman dari serangan virus.Secara default Windows 7 tidak menampilkan extension file, dengan tujuan tampilan explorer lebih sederhana karena akan menampilkan nama filenya saja, tapi kita dapat melihatnya dengan melakukan pengaturan pada Folder Options. Mungkin jika Anda sebelumnya pengguna Windows XP, Anda akan sedikit dipusingkan dengan letak pengaturan folder options. Pada artikel ini kita akan membahas tentang pengaturan folder option dan juga melihat file hidden dengan menggunakan Command Prompt.How to ConfigureLangkah pertama buka Windows Explorer dengan menekan tombolWindows+E atau bisa juga dengan mengklik kanan ikon Windows pada taksbar dan pilih Open Windows Explorer.Jika sudah pada bagian ujung atas sebelah kiri, klik Organize dan kemudian pilih Folder and search options. Maka akan memunculkan window Folder Options.Pada tab View ganti pengaturannya seperti gambarNOTE : Pada pilihan Hide Protected operating system file (Recommended) sebaiknya kita check, karena file-file system akan terlihat jika kita tidak menandai pilihan tersebut. Tapi, banyak juga file Virus yang memanfaatkan hal ini, file virus menyertakan file mereka menjadi file system sehingga jika kita tidak menandai pilihan tersebut maka file virus juga tidak akan terlihat.Kita lihat perubahannya pada windows explorer, maka extensi file yang sebelumnya tidak ditampilkan setelah melakukan pengaturan ini akan ditampilkan.Use Command Prompt (Ribet Mode)Sebenarnya kita juga bisa melihat file-file yang terhidden dengan menggunakan perintah CMD. Pertama, buka command prompt dengan menekan tombol Windows+R ketik cmd dan enter.Selanjutnya kita menentukan direktori yang akan kita lihat hidden file-nya. Misalnya C: , F: dsb. Ketikkan perintah dir /ahs /sPada gambar terlihat bahwa ada beberapa file yang terhidden. Untuk mengilangkan attribut hidden kita dapat menggunakan perintah attrib –r – a –s –h /s /dUntuk menghapus file anda dapat menggunakan del %filename% /smaksud dari perintah tersebut adalah menghapus semua file pada suatu drive yang bernama %filename% , jika pada penggunaan syntax del %filename% /s /ah /f digunakan karena file tersebut memakai attrib RSHA untuk lebih jelasnya tentang attrib bisa anda buka di help.ConclusionAda istilah populer “Mencegah lebih baik daripada mengobati” mungkin kedua cara diatas dapat mencegah sekaligus mengobati drive anda yang tanpa anda sadari telah dihuni oleh file-file virus. Yah mungkin benar juga usabillity akan selalu berbanding terbalik dengan security.x
    Read full post »

    Senin, 13 Agustus 2012

    booting xp dari flasdisk

    0 komentar


    Untuk temen-teman yang punya netbook, notebook tanpa memiliki CD Room Cara Install Windows XP dengan Flashdisk adalah cara yang paling efektif untuk melakukan Installasi Windows menggunakan Flashdisk. Tanpa CDROOM pun Laptop Notebook anda bisa di Install windows tanpa mengalamai kendala. Cara Install Windows dengan Flashdisk sangat mudah di Lakukan, ngga harus ahli komputer dan ngga harus jago Installasi software semua bisa melakukannya dengan Mudah.



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk
    Untuk Cara Install Windows XP dengan Flashdisk atau Cara Install Windows dengan Flashdisk memerlukan beberapa software yang kudu disediakan dinataranya 3 Siung bawang merah, 5 Sedok makan Ketumbar... ahahahha ngga ding, kayak mau masak ajah nich, biar ngga tegang ajah tutorialnya. Untuk MElakukan Installasi Windows pada Notebook / Netbook yang tidak memiliki CDROM kita terlebih dahulu membuat Installer Windows pada Flashdisk. Alat dan software yang diperlukan adalah sebagai berikut :


    1. 1 Buah Flashdisk ( Kapasitas Minimum  1 GB / 2GB untuk windows XP dan 4GB atau lebih untuk Windows 7 / Windows Vista)
    2. Komputer (PC) / Laptop yang memiliki CD ROOM / DVD ROOM
    3. CD Installer Windows XP, Windows Windows 7 / Vista
    4. Software Pembuat Installer Windows ke Flashdisk (bisa download disini)
      • USB_Prep8
      • PEtoUSB
      • * Setelah ke 2nya di Download Extract dan jadikan dalam 1 Folder atau masukan PeToUSB.exe jadi 1 folder dengan USB_Prep8. Jadi kek gini kalo di satuin dlm 1 folder :

    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Ok, kita mulai saja Pembuatan Master Windows Installer Pada Flashdisk :

    Pertama tama kita siapkan doloe pernak pernik yang tadi kita udah kumpulkan, Masukkan Windows XP Installer ke CDROOM komputer master, Pasang USB di Komputer master. Selanjutnya Jalankan usb_prep8.bat untuk memulai membuat Windows Installer di Flashdisk. Akan muncul pertama kali jendela PEtoUSB yang akan memformat USB yang tadi kita telah pasang.


    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Lakukan Performatan dengan PEtoUSB dengan mencentang pada bagian Enable Disk Format, Quick Format, dan Enable LBA (FAT 16X) lalu klik START !. Setelah selesai Tutup PEtoUSB tapi jangan tutup Jendela Command Promt, karena itu akan melanjutkan proses untuk Install Windows XP dengan Flashdisk.



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Setelah tertutup PEtoUSB akan muncul Jendela Command Prompt " Tekan Sembarang tombol Untuk Memulai Pembuatan ". Akan tampil menu yang intinya meminta setting alamat Drive Master Windows Installer (Pilihan Nomor 1) dan Alamat Drive USB (Pilihan Nomor 3) anda . Pilih ketik angka 1 dan enter, akan keluar jendela untuk memilih keberadaan master Windows installer anda (arahkan pada CDROOM atau Folder yang ada System Windows anda)



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk


    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Selanjutnya Ketik angka 3 dan enter untuk mengarahkan Alamat USB anda. Semisal USB di H maka ketik H atau sesuai dengan Alamat Drive Flashdisk anda.



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Selanjutnya Pilih atau Ketik angka 4 untuk Memulai Pembuatan Windows Installer di Flashdisk. Pertama-tama akan melakukan Format Flashdisk doloe tekan "Y" untuk memulainya.



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Setelah selesai, Tekan Sembarang tombol "Press any Key to Continue..." untuk melanjutkan. Proses pengcopyan data akan segera dilakukan, kita tinggal tunggu ajah, sampe ada informasi "Copy TempDrive Files to USB-Drive in about 15 minutes = Yes OR STOP = End Program = No"



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk


    Pilih "Yes" Untuk Melanjutkan. Selanjutnya apabila ada option untuk "Yes" dan "No" pilih ajah Yes hingga akhir Pengopian.



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Proses Selesai, maka Flashdisk sudah bisa digunakan untuk Install windows pada Notebook / Laptop / Netbook Tanpa CDROOM, Cara Install Windows XP dengan Flashdisk sudah bisa dilakukan sekarang. Oke kita mulai saja Install Windows XP dengan Flashdisknya. Pastikan Laptop/Notebook/Netbook starting awal menggunakan Flashdisk, bisa diatur pada menu botting pada setup awal. bisa menggunakan F2 atau tombol Del (Tapi Kalo Laptop sekarang biasanya automatis akan mencari drive yang memiliki Operating sistem yang ada). Jika benar maka akan keluar tampilan semacam ini di layar monitor :



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Pilih menu nomor Satu "TXT Mode Setup Windows XP, ...." Enter untuk memulai Installasi.



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

    Installasi sama seperti install Windows Biasa yang bisa anda bisa baca di Install Windows XP SP3 Lengkap untuk Pemula. Setelah Pengopian Driver selesai maka Komputer akan Restart dan Pilihlah Menu Nomor 2 Untuk melanjutkan Installasi Windows. Kalo anda salah memilih, restart kembali Komputer dan pilih nomer 2.



    Cara Install Windows XP dengan Flashdisk
    Read full post »

    Minggu, 12 Agustus 2012

    Cara mempercepat kinerja windows 7

    0 komentar


    1. Matikan efek-efek yang tidak penting, setting best performance
      Visual efek ini memang untuk menambah keindahan tampilan, baik pada windows xp maupun windows 7. Akan tetapi hal ini juga mempengaruhi kinerja computer. Apabila efek visual ini dinonaktifkan, maka kinerja computer akan bertambah cepat. Untuk menonaktifkan visual efek tadi, caranya adalah : Klik kanan pada [Computer] > klik[properties] > klik [Advance system setting] > pada bagian performance klik tombol [setting] sehingga muncul jendela Performance Options. Klik [adjust for best performance]. ( Kalau saya lebih suka menghilangkan semua tanda centang, kecuali pada dua opsi paling bawah saya centang ). kemudian klik [OK]
    2. Mengoptimalkan hard disk.
      Maksudnya ialah, bahwa hard disk ( khususnya pada drive C: ) jika sisa ruang kosong yang tersedia sedikit tentu akan membuat kinerja windows lambat. Biasanya yang menyebabkan kapasitas hard disk berkurang adalah adanya point system restore. Setiap ada perubahan pada windows, biasanya akan membuat point system restore. Semakin banyak point restore yang dibuat maka kapasitas hard disk akan berkurang. Karena system restore ini juga berguna suatu saat windows terjadi error, maka tetap kita pergunakan. Nah biar tidak selalu menghapus point restore yang sudah terlalu lama, maka sebaiknya kita atur kapasitas hard disk yang akan digunakan sebagai restore point. Caranya adalah sebagai berikut :
      Klik kanan [Computer] > pilih [Properties] > klik [System Protection] > klik pada tombol [Configure] > Kemudian atur kapasitas yang hendak digunakan. Jangan terlalu besar, menurut saya 5-10 % dari sisa kapasitas hard disk yang tersisa sudah cukup. klik OK
    3. Matikan / Nonaktifkan fitur-fitur yang jarang dipergunakan.
      Pada windows 7 tersedia banyak sekali fitur-fitur khususnya fitur untuk mempercantik tampilan. Kalau fitur ini diaktifkan maka akan banyak memakan ruang di vga maupun memori. akibatnya kinerja computer juga menjadi lambat.
      • Nonaktifkan Aero themes
        Klik kanan [desktop] > klik [personalize] > pilih [windows 7 basic]. tutup jendela personalize.
      • Non aktifkan Aero Peek.
        Aero peek ini digunakan untuk membuat transparan jendela yang sedang terbuka.
        Untuk menonaktifkan fitur ini dengan cara : Klik kanan pada [taskbar] > klik [properties] > hilangkan tanda centang pada “ use aero Peek to preview desktop
      • Nonaktifkan aero shake.
        Misal ada beberapa jendela yang aktif, Jika salah satu jendela yang aktif di gerak-gerakkan, maka secara otomatis jendela yang lain akan di minimize. Untuk menonaktifkan fitur aero shake ini dilakukan dengan cara :
        • Buka group policy editor dengan cara klik tombol [start]kemudian ketik “gpedit.msc” (tanpa tanda”) kemudian tekan[enter].
        • Setelah muncul halaman local group policy editor, masuk ke[User Configuration] > [administrative template] >[desktop]. Pada jendela sebelah kanan klik ganda “ turn off aero shake windows minimizing mouse gesture” > pilih[enable] dan klik [OK].
      • Nonaktifkan aero snap
        Cara menonaktifkan aero snap adalah :
        • Masuk ke [control panel], Klik [ease of acces] > klik [ease of acces center] > klik [Make the mouse easier to use]
        • Beri centang pada “Prevent windows from being automatically arranged when to the edge of the screen”. Klik OK.
    4. Lakukan defragmentasi hard disk paling tidak satu bulan sekali
      [Start] > [all program] > [Accessories] > [System tools] > [disk defragmenter]. Pilih salah satu drive kemudian klik [defragment].
    5. Matikan aplikasi yang tidak perlu dijalankan pada saat startup.
      [Start] > ketik “msconfig” tekan [enter] > Klik pada tab [startup] > hilangkan centang pada aplikasi yang tidak diperlu dijalankan saat startup. Klik OK.
    6. Nonaktifkan service yang tidak diperlukan
      [Start] > ketik “services” (tanpa tanda “) > tekan [enter]. Klik kanan pada service yang mau dinonaktifkan kemudian klik [properties]. Klik [disable] jika kita ingin service tidak selalu dijalankan pada saat windows dinyalakan, atau klik [stop] untuk mematikannya. Klik [OK].
    7. Tidak usah pasang gadget di desktop.
      Untuk menonaktifkan gadget pada windows 7 dilakukan dengan cara : [Start] >[Control Panel] > [Programs] >[Turn Windows features on or off ]> hilangkan centang pada “Windows gadget platform > Klik [OK].
    8. Menggunakan semua core untuk booting. 
      Komputer dengan prosesor banyak core, sebaiknya menggunakan semua core pada saat windows booting. Untuk mengatur agar semua core dipakai saat windows boot dapat dilakukan dengan cara :
      • Masuk pada system configuration dengan cara klik [start] kemudian mengetik “msconfig”, lalu tekan [enter]
      • Klik tab [boot] > pilih [system operasi windows 7].
      • Klik tombol [advanced options], sehingga muncul kotak dialog boot advance option, beri centang pada [Number of processor] kemudian pilih jumlah processor.
    9. Jika anda pengguna internet, jadikan browser anda dengan sedikit addons. Karena addons yang terpasang juga membutuhkan ruang di memori.
    Read full post »

    Cara Membuat Bootable Flash Disk Windows 7

    0 komentar



    bootable flash diskBagaimana cara membuat windows bootable flash disk? Demikianlah tugas yang akan kita kerjakan kali ini. Pada beberapa artikel sebelumnya, saya telah menulis artikel Apa Dan Mengapa Install Ulang Sistem Operasi Windows. Artikel ini ada kaitannya dengan artikel tersebut. Jika suatu waktu Anda harus menginstall ulang windows, maka selain CD installer Anda juga bisa menggunakan Flash disk sebagai bootable windows. Oleh karena itu kita harus membuatnya lebih dahulu. Memiliki flash disk bootable sangat penting, terutama jika Anda adalah pengguna Netbook yang tidak mempunyai CD ROM internal. Menggunakan USB bootable untuk menginstal sistem operasi (OS) tidak hanya membuat instalasi lebih cepat, tetapi juga dapat menyimpan file instalasi yang sangat besar yang biasanya disimpan dalam DVD. Membuat atau menggunakan USB drive untuk menginstal sistem operasi Windows sangat mudah jika Anda mengikuti langkah-langkah yang disebutkan di bawah ini.
    1. Masukkan flash disk dengan minimal space 4GB yang masih kosong karena akan dijadikan bootable flash disk.
    2. Buka Command Prompt dengan cara klik [Start] dan ketik [CMD] dalam kotak search lalu tekan [Enter]. Alternativelain adalah melalui ; Start >All programs>Accessories> klik kanan pada Command Prompt dan pilih [run as administrator].
    3. Ketika Command Prompt terbuka, masukkan command/perintah berikut: DISKPART lalu klik [Enter], LIST DISK lalu klik [Enter]. Setelah Anda masukkan perintah LIST DISK, ia akan menampilkan nomor disk USB drive Anda.
    4. Dalam langkah ini Anda harus memasukkan semua perintah di bawah ini satu per satu lalu tekan enter.
    5. SELECT DISK 1 lalu klik [Enter], (nomor 1 adalah sesuai nomor flash disk Anda seperti pada gambar diatas )
    6. CLEAN lalu klik [Enter],
    7. CREATE PARTITION PRIMARY lalu klik [Enter],
    8. SELECT PARTITION 1 lalu klik [Enter],
    9. ACTIVE lalu klik [Enter],
    10. FORMAT FS=NTFS lalu klik [Enter], (mohon sabar karena proses format akan memakan waktu beberapa puluh menit baru Anda ketik perintah selanjutnya)
    11. ASSIGN lalu klik [Enter],
    12. EXIT lalu klik [Enter], (Jangan tutup command prompt sebelum seluruh proses selesai). bootable flash disk
    13. Masukkan DVD Windows Anda dalam drive optik dan catat huruf drive dari drive optik dan media flash disk. Di sini saya gunakan “D” sebagai huruf kode drive DVD dan huruf “H” sebagai huruf drive flash disk.
    14. Kembali ke command prompt dan jalankan perintah berikut; D:CD BOOT lalu tekan [Enter], dimana “D” adalah huruf kode DVD drive.
    15. CD BOOT dan tekan [Enter] lalu perhatikan akan muncul suatu jendela pesan yang kira-kira  seperti berikut; BOOTSECT.EXE/NT60 H: (dimana “H” adalah huruf kode flash disk drive)flash disk bootable
    16. Sekarang Salin isi DVD Windows ke USB.
    Dengan selesainya langkah copy pada point 17 diatas maka proses pembuatan flash disk bootable selesai. Anda sekarang dapat menggunakan flash disk ini sebagai bootable USB pada setiap komputer yang dilengkapi dengan fitur boot from USB (sebagian besar motherboard saat ini mendukung fitur ini).
    Catatan; panduan ini hanya pada Windows 7 dan Vista, tidak akan bekerja pada komputerwindows XP jadi caranya lain lagi. Saya sarankan baca dengan seksama petunjuk diatas sebelum anda mulai membuatnya.
    Read full post »

    Hitung Kecepatan USB Flashdisk Anda Dengan USBFlashSpeed

    1 komentar


    Sudah menjadi pengetahuan yang umum bahwa Flashdisk adalah media penyimpanan yang bisa dibilang sudah menjadi sangat populer saat ini untuk menyimpan portabilitas, keamanan data, file-file penting, serta praktis dan kecepatan yang ada pada FlashDisk menjadikannya sebagai device andalan.

    Tapi, tidak semua Flashdisk yang kita temui mempunyai kecepatan yang sama dan di atas rata-rata. Salah satu cara untuk mengetahui kecepatan USB adalah melalui Aplikasi USB FLashSpeed yang akan kami paparkan berikut ini.
    Perlu diketahui juga bahwa aplikasi ini tidak cuma untuk menguji seberapa cepat read dan write USB flashdisk yang anda punya, tapi juga bisa di manfaatkan untuk untuk mencari tahu perbandingannya dengan device lain secara tidak langsung atau pun secara online melalui situs http://usbflashspeed.com/. Pada halaman Index anda bisa melihat beberapa Merk FlashDiks yang sudah di test dan memiliki peringkat kecepatan.



    Bagaimana cara melakukannya? Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
    1. Sebelumnya, Download dahulu program yang akan kita butuhkan. Arahkan Browser ke http://usbflashspeed.com/static/FlashBench.zip.
    2. Ekstract file ZIP yang sudah Anda download tadi, jalankan aplikasi yang bernama  FlashBench.exe.
    3. Pada pilihan menu combo box dibagian sebelah kiri atas, Anda bisa memilih Drive mana yang akan anda uji (jika belum ada list nama flash disk anda, anda bisa menekan pilihan refresh list.. secara otomatis nama dan data-data dari device anda akan terbaca).
    4. Klik Tombol Benchmark untuk memulai pengujian FlashDisk Anda. Perlu diketahui juga, bahwa test ini akan dilakukan secara bergantian secara ber-urutan. Dan jika sudah selesai, akan muncul hasil test yang berbentuk grafik diagram. PS: disarankan sewaktu melakukan pengujian FlashDIsk, anda tidak melakukan kegiatan apa-apa di komputer/laptop anda, termasuk menjalankan atau sekedar membuka aplikasi.
    5. Untuk mengirimkan hasil pengujian ke website resmi USBFlashSpeed, sebelum melakukan  pengujian berikan tanda centang pada pilihan Send Report.
    6. Jika keluar Link yang di berikan dan anda membukanya, maka hasil test anda sudah masuk ke dalam website FlashSpeed dan siap bertarung kecepatan dengan yang lainnya di kancah Internasional.

    Read full post »

    Kamis, 09 Agustus 2012

    IP addres Design

    0 komentar


    ip address designIP Address design Untuk Beberapa Site Dalam Corporate Anda
    Salah satu task yang perlu kita lakukan dalam design jaringan adalah design IP address yang bisa kita aplikasikan kepada system jaringan kita baik untukjaringan local LAN kita sampai jaringan antar LAN melewati koneksi WAN.
    Perlunya IP address untuk komunikasi
    Untuk bisa berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun pada jaringan public Internet, setiap host pada jaringan harus diidentifikasi oleh suatu IP address. kenyataan perlunya IP address bisa dipahami dalam kenyataannya bahwa:
    • Setiap segmen fisik jaringan memerlukan suatu address unik pada jaringan tersebut
    • Setiap host pada suatu jaringan memerlukan suatu IP address yang unik dalam segmen jaringan tersebut
    • IP address terdiri dari ID jaringan dan ID host
    • Class address dan subnet mask menentukan seberapa banyak IP address yang bisa dibuat dalam segmen jaringan tersebut
    IPv4 – IP address version 4 – terdiri dari 32-bit number, biasanya ditulis dalam notasi decimal seperti 192.168.200.100.
    IP Address bisa dikelompokkan dalam Class IP seperti dalam table dibawah ini, sementara dalam real world anda memerlukan hanya class A; Class B; dan Class C saja.
    Tabel A
    Class TypeStart AddressEnd AddressDefault maskNotes
    Class A1.0.0.0127.255.255.254255.0.0.0
    Class B128.0.0.0191.255.255.254255.255.0.0
    Class C192.0.0.0223.255.255.254255.255.255.0
    Class D224.0.0.0239.255.255.254Multicasting
    Class E240.0.0.0255.255.255.254For testing
    IP address ini bisa dikelompokkan dalam dua golongan IP address:
    1. Public IP address, adalah IP address yang secara global merupakan IP address yang unik yang terhubung dalam jaringan Internet. Untuk mendapatkan IP public ini anda harus menghubungi ISP anda untuk membeli suatu kelompok kecil IP public yang bisa anda gunakan untuk berkomunikasi keluar jaringan private anda.
    2. Private IP Address, dibatasi oleh range tertentu yang bisa dipakai oleh jaringan private akan tetapi tidak dapat dilihat oleh public Internet. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah menyediakan beberapa kelompok IP address private yang tidak pernah dipakai dalam global Internet. Tabel berikut ini adalah table Private IP address yang bisa anda gunakan dalam jaringan private anda, yang hanya bisa dipakai untuk komunikasi kedalam saja.
    Tabel B
    Class TypeStart AddressEnd Address
    Class A10.0.0.010.255.255.254
    Class B172.16.0.0172.31.255.254
    Class C192.168.0.0192.168.255.254
    Untuk suatu host dalam jaringan private bisa berkomunikasi ke Internet maka memerlukan suatu server Proxy atau memerlukan suatu konfigurasi NAT – network address translation.
    IP address bisa diberikan secara manual; secara dinamis oleh DHCP server; ataupun secara automatis dengan menggunakan Automatic IP Addressing (APIPA). Mulai Windows XP keatas, jika dalam suatu jaringan tidak diketemukan DHCP server, maka IP address akan didapat dari APIPA scheme. APIPA berada pada range IP address antara 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254.
    IP Address Khusus
    Ada beberapa IP address yang mempunyai makna tertentu yang tidak boleh di pakai untuk IP pada host. Tabel berikut ini memberikan daftar IP address khusus
    Tabel C
    IP AddressPemakaian
    0.0.0.0Network address ini digunakan oleh router untuk menandai default route. Dengan default route kita tidak perlu mengisi routing table yang berlebihan. (beberapa jenis router yang lama menggunakan address ini sebagai broadcast address)
    Semua bit pada porsi network pada suatu address adalah di set 0Suatu address dengan semua bit dari porsi network dari suatu address di set 0 merujuk pada suatu host pada network “ini”, contoh:
    0.65.77.233 – host specific pada network class A
    0.0.77.52 – host specific pada network class B
    0.0.0.69 – host specific pada network class C
    Semua bits pada porsi host pada suatu address di set 0Jika suatu address dimana porsi hostnya di set 0 berarti merujuk pada network itu sendiri, contoh:
    Network Class A address : 115.0.0.0
    Network Class B address : 154.12.0.0
    Network Class C address : 223.66.243.0
    Semua bits dari porsi host dari suatu address di set 0Jika semua bit pada porsi host pada suatu address di set 1, maka ini merupakan pesan broadcast untuk semua host pada network tersebut, contoh:
    115.255.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network Class A 115.0.0.0
    154.90.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network Class B 154.90.0.0
    222.65.244.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network class C 222.65.244.0
    127.0.0.0Address network ini adalah di reserve untuk keperluan address loopback. (catatan: Address ini di exclude pada range address pada Class A ataupin Class B). sementara address 127.0.0.1 merujuk pada local host.
    255.255.255.255Address ini digunakan untuk mengindikasikan pesan broadcast dimaksudkan ke semua host pada networl ini.
    Subnet Mask
    Saya tidak membahas disini masalah subnet mask secara detail karena subnet mask bagi sebagian praktisi agak membingungkan dan memerlukan bahasan yang agak mendalam. Berikut ini merupakan catatan penting mengenai “Subnet mask”:
    • Mengidentifikasikan bagian dari suatu “network” / jaringan dan porsi “host” dalam suatu IP address
    • Subnet masks dipakai untuk membuat keputusan routing
    • Classfull subnetting
    • Variable length subnet masking (VLSM)
    • Protocol routing
    Design Kasus Guinea
    Seperti dalam kasus scenario sebelumnya, gambar berikut adalah diagram corporate yang terdiri dari tiga sites yang terhubung melalui koneksi WAN. Ketiga sites tersebut adalah Guinea Smelter (ada sekitar 200 hosts); Lumpur site (ada skitar 1000 hosts); dan Hongkong Headquarter (ada sekitar 450 hosts).
    ip address design
    Ada baiknya memahami cara konversi IP address dari desimal ke biner dan sebaliknya disini.Untuk ketiga sites tersebut Directur IT anda memberikan range IP private antara 192.168.100.1 sampai 192.168.107.254. Bagaimana anda akan mengaplikasikan range IP address tersebut kepada ketiga site diatas? Kita lihat terlebih dahulu kebutuhan IP untuk ketiga site tersbut.
    1. Guinea site memerlukan sekitar tak lebih dari 200 host untuk saat ini, tapi untuk antisipasi ke perkembangan 5 tahun kedepan diperkirakan ada penambahan host / user sampai tidak lebih dari 400 hosts.
    2. Hongkong Headquarter memerlukan IP sekitar 450 host tidak lebih untuk 5 tahun kedepan.
    3. Lumpur site memerlukan IP lumayan besar untuk saat ini dan prediksi 5 tahun kedepan diperlukan IP sampai sekitar 1000 host tidak lebih.
    Pertama kali kita lihat dulu susunan range IP address pada range 192.168.100.0 – 192.168.107.254 ini, mengingat jumlah host pada masing-2 site berada pada range di kelipatan 255 maka kita perlu perhatikan susunan IP pada octet ke tiga dari kiri yaitu 100 – 107. Kita tahu bahwa pada network Class C ini ada 254 host yang bisa dipakai, sehingga kalau kita memerlukan sejumlah host pada range antara 200-an sampai 500-an maka kita memerlukan satu bit lagi dari 8 bit class C ini yaitu 9 bit untuk menghasilkan 500-an host (2 pangkat 9 = 512). Dan jika kita memerlukan host sekitar 1000 maka kita ambil 2 bit lagi kekiri dari 8 bit Class C ini yaitu jadi 10 bit untuk mendapatkan host sekitaran 1000 host (2 pangkat 10 = 1024).
    Tabel D
    Network addressPerhatikan octet ketiga dari kiriNotasi biner
    192.168.100.01000110 0100
    192.168.101.01010110 0101
    192.168.102.01020110 0110
    192.168.103.01030110 0111
    192.168.104.01040110 1000
    192.168.105.01050110 1001
    192.168.106.01060110 1010
    192.168.107.01070110 1011
    Jika setiap site hanya membutuhkan host pada range dibawah 254 host maka kita tidak perlu repot-2 memikirkan pembagian IP, kita cukup memakai 24 bit pertama sebagai network address dan 8 bit sebagai host (2 pangkat 8 = 256) yaitu:
    192.168.100.0/24 untuk site A (8 bit untuk host = 254 host)
    192.168.101.0/24 untuk site B (8 bit untuk host = 254 host)
    192.168.102.0/24 untuk site C (8 bit untuk host = 254 host)
    dan seterusnya untuk site D; E; F; G; dan site H yang masing-2 mendapatkan 254 host, sehingga subnet mask yang dipakai masing-2 adalah 255.255.255.0.
    Kebutuhan 400 host
    Kembali pada kebutuhan IP diatas, untuk kebutuhan sekiran 400 IP kita membutuhkan 9 bit untuk host (2 pangkat 9 = 512) dan sisanya adalah untuk IP network yaitu 32 bit dikurangi 9 bit berarti 23 bit untuk network. Perhatikan bahwa untuk satu network semua bit harus sama, yang berubah adalah bit host.
    Jadi untuk IP network (23 bit) pada IP network 192.168.100.0 kita tulikan
    Tabel E
    192168100 sampai 1010 sampai 254
    1100 00001010 10000110 0100
    0110 0101
    0000 0000 => 1111 1110
    Perhatikan pada kolom ketiga untuk 100 dan 101 bit yang berubah 1 digit terakhir saja, jadi angka 100 dan 101 ini bisa kita gunakan untuk range IP address dari 1 sampai 500-an. Begitu juga (perhatikan table D diatas) untuk angka 102 dan 103; 104 dan 105; dan 106 dan 107 merupakan pasangan yang bisa menghasilkan 512 host.
    Jadi untuk site Guinea (saat ini hanya 200 host, 400 host 5 tahun kedepan) kita bisa tentukan untuk memakai IP pada range 192.168.100.0 sampai 192.168.101.254 atau lebih lajim ditulis dengan notasi:
    192.168.100.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0
    Perhatikan 23 adalah jumlah bit yang dipakai oleh network, sementara 9 bit untuk host.
    Sementara untuk Hongkong Headquarter kita tentukan untuk memakai IP range antara 192.168.102.0 sampai 192.168.103.254 atau kita tulis dengan otasi:
    192.168.102.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0
    Kebutuhan 1000 hosts
    Untuk kebutuhan IP sekitar 1000 host maka kita memerlukan 10 bit untuk host dan 22 bit untuk network. Perhatikan pada table D diatas, untuk 10 bit host maka perlu pinjam 2 bit di octet ketiga – jadi 22 bit yang tidak berubah adalah pasangan 4 angka pertama (100; 101; 102; 103) dan pasangan 4 angka kedua (104;105;106;107).
    Karena 4 pasang pertama sudah kita pakai untuk Ginea dan Hongkong, maka kita bisa pakai untuk site Lumpur site pasangan angka kedua yaitu IP range:
    192.168.104.0 sampai 192.168.107.254
    Atau lajim kita tuliskan sebagai berikut (karena memakai 22 bit sebagai IP host):
    192.168.104.0/22 dengan subnet mask 255.255.252.0
    Read full post »

    ACTIVE DIRECTORY

    0 komentar




    Active Directory adalah layanan direktori yang dimiliki oleh sistem operasi jaringan Microsoft Windows server 2000, Windows server 2003 dan  Windows Server 2008. Active Directory terdiri atas basis data dan juga layanan direktori. Basis data yang dimiliki oleh Active Directory menyimpan segala sumber daya yang terdapat di dalam jaringan, seperti halnya komputer yang telah tergabung ke sebuah domain, daftar akun pengguna dan kelompok pengguna, folder yang di-share, dan lain-lain. Sementara itu, layanan direktori yang dimilikinya membuat informasi yang disimpan di dalam basis data dapat diakses oleh pengguna dan aplikasi. Active Directory sebenarnya merupakan implementasi dari protokol Lightweight Directory Access Protocol (LDAP).

    LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah protokol perangkat lunak untuk memungkinkan semua orang mencari resource organisasi, perorangan dan lainnya, seperti file atau printer di dalam jaringan baik di internet atau intranet. Protokol LDAP membentuk sebuah direktori yang berisi hirarki pohon yang memiliki cabang, mulai dari negara (countries), organisasi, departemen sampai dengan perorangan. Dengan menggunakan LDAP, seseorang dapat mencari informasi mengenai orang lain tanpa mengetahui lokasi orang yang akan dicari itu.
    Active Directory merupakan directory service yang menyimpan konfigurasi jaringan baik user, group, komputer, hardware, serta berbagai policy keamanan dalam satu database terpusat. Peran utama Active Directory adalah menyediakan sarana untuk melakukan admnistrasi jaringan secara terpusat baik di level domain maupun lintas domain, selama antar domain tersebut masih berada dalam satu forest.
    Feature yang ditawarkan Active Directory antara lain :
    • Simplified Administration : Active Directory menyediakan “single point” dalam hal administrasi semua sumber daya jaringan. Seorang administrator dapat melakukan login dari komputer manapun di dalam jaringan dan melakukan konfigurasi terhadap obyek dan setiap komputer dalam jaringan.
    • Scalability : Active Directory mampu mengelola sampai dengan jutaan obyek, dibandingkan arsitektur Windows NT yang “hanya” mampu menangani maksimal 40000 obyek dalam satu domain.
    • Open Standard : Active Directory kompatibel dan mendukung berbagai protokol dan teknologi standar yang ada, antara lain LDAP dan LDIF, sehingga Active Directory dapat berkomunikasi dengan Novell Directory Service dan teknologi lain yang menggunakan LDAP. Support terhadap HTTP memungkinkan Active Directory diakses dari web browser dan berbagai bahasa pemrograman pengakses data. Windows 2000 juga mengadopsi Kerberos 5 sebagai protokol otentifikasinya, sehingga kompatibel dengan berbagai produk yang menggunakan protokol sejenis. Sistem penamaan domain dalam AD menggunakan standar DNS name, sehingga nama domain Windows 2000 merupakan standar penamaan domain yang digunakan di internet, maka lebih mudah melakukan koneksi dengan internet.
      Struktur Active Directory
    Active Directory terdiri dari berbagai obyek, yang merupakan representasi obyek-obyek yang terdapat di dalam jaringan baik hardware, user, maupun domain.
    • Object : adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu unit tertentu yang terdapat di dalam jaringan, misalnya user, group, printer, ataupun shared folder.
    • Container : merupakan “wadah” yang di dalamnya terisi berbagai macam obyek.
    • Organizational Unit (OU) : adalah representasi Container yang didalamnya berisi berbagai macam obyek. OU merupakan kesatuan terkecil dimana pengaturan Group Polivy dalam AD dapat diterapkan. Biasanya OU tersebut mencerminkan kesatuan organisasi tertentu dalam jaringan, misalnya dapat didefinisikan OU untuk Sales, Marketing, Direksi, dan sebagainya.
    • Domain : merupakan kesatuan jaringan terkecil, yang didalamnya berisi berbagai obyek dan OU. Domain merupakan security boundary, sehingga seluruh obyek dalam satu domain berada dalam otoritas security yang sama. Sebuah organisasi dapat memiliki lebih dari satu domain dalam jaringannya, tergantung pada kebutuhan bisnis maupun policy keamanannya.
    • Tree : adalah gabungan dari beberapa domain yang masing-masing masih berada dalam satu induk namespace. Misalnya dibentuk suatu tree dengan induk domain matrik.com, dan di level bawahnya terdapat dua domain bernama sales.matrik.com dan developer.matrik.com.
    • Forest : beberapa tree dapat bergabung menjadi sebuah forest dan masing-masing domain tersebut menggunakan namspace yang berbeda. Domain yang berada dalam satu forest menggunakan global catalog yang sama, sehingga informasi konfigurasi dan obyek jaringan antar domain dalam satu forest dapat saling pertukarkan dan diakses secara terpusat.
    Elemen dasar dari direktori aktif adalah Active Directory Object. Sebuah Active Directory Object ini dapat berupa sebuah akun pengguna, komputer yang tergabung ke dalam sebuah domain Windows Serverprinter, aplikasi, folder, atau sumber daya lainnya di dalam jaringan. Setiap objek memiliki atributnya masing-masing yang berupa properti yang umumnya bersifat unik (tergantung jenis objek tersebut). Sebagai contoh, atribut yang dapat dimiliki oleh objek akun pengguna dapat mencakup nama pertama, nama akhir, alamat e-mail, dan nomor telepon. Beberapa atribut lainnya memiliki nilai yang telah ditentukan oleh sistem, dan atribut lainnya dapat didefinisikan secara manual (atau bisa dikosongkan). Sementara itu, atribut yang dimiliki oleh objek printer dapat mencakup lokasi di mana printer tersebut berada, nomor inventaris aset, jenis printernya, dan lain sebagainya. Active Directory juga memiliki peraturan-peraturan yang menata objek mana saja yang dapat disimpan di dalam direktori dan atribut mana saja yang dapat dimiliki oleh objek tersebut. Peraturan-peraturan tersebut, dinamakan juga dengan Active Directory Schema.
    Sebuah jenis objek khusus yang dapat disimpan di dalam Active Directory adalah sesuatu yang disebut sebagai Organizational Unit (OU). OU adalah sebuah jenis objek Active Directory yang dapat mengandung objek lainnya, seperti halnya sebuah akun pengguna, komputer, atau aplikasi atau mengandung objek OU lainnya. Dengan menggunakan OU, pada Administrator dapat mengatur Active Directory secara hierarkis, yang disusun dengan menggunakan skema X.500 yang dibuat olehInternational Telecommunication Union (ITU). Administrator juga dapat menetapkan kontrol akses atau permisi pada setiap anak pohon dalam sebuah OU, agar hanya objek-objek tertentu saja yang dapat mengaksesnya.
    OU ditampung dalam sebuah domain Windows Server, yang merupakan struktur dasar dari Active Directory (pada kenyataannya, Active Directory tidak akan berjalan tanpa adanya domain). Setiap objek di dalam Active Directory harus termasuk ke dalam sebuah domain yang sama.

    Read full post »
     
    Yellow Pencil